Garis Takdir Kelahiran SMP-SMA Berasrama Darul Hikam

Kelahiran Yayasan Darul Hikam Bandung selalu terikat dengan perjuangan dua sosok pendakwah Islam dari kota Bandung, K.H. Endang Hasbullah Hafidzi dan Hj. Dedeh Rujati, dua sosok sentral yang telah berkecimpung di dunia dakwah sejak masa awal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan beliau berdua menjadi cikal bakal hadirnya sumbangsih besar Darul Hikam bagi dunia dakwah melalui jalur pendidikan di tanah air. Secara legal formal yayasan terbentuk sejak tahun 1966, meski sesungguhnya awal mula perjuangannya sudah lebih lama dari itu. Pendirian yayasan ditandai dengan berdirinya Masjid Darul Hikam (kini bernama Masjid Raya Al-Ihsan Darul Hikam) di Jalan Ir. H. Djuanda No. 285 (lokasi sekarang).

Pada perkembangannya, jihad di bidang pendidikan dikelola melalui Majelis Pendidikan Darul Hikam, satu di antara tiga majelis di bawah naungan Yayasan Darul Hikam Bandung. Sebelum tahun ajaran 2022-2023, Majelis Pendidikan Darul Hikam menaungi 8 unit sekolah mulai dari jenjang TK sampai dengan SMA dan 5 unit asrama putra-putri untuk siswa jenjang sekolah menengah. Sekolah dan asrama tersebut tersebar di 3 wilayah, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

SMP-SMA Berasrama Darul Hikam merupakan satu di antara sembilan unit sekolah yang berada di bawah naungan Majelis Pendidikan Darul Hikam. Unit sekolah paling muda ini lahir pada tahun ajaran 2022-2023 setelah melalui masa transisi sejak tahun ajaran 2020-2021. Lahir pada suatu titik kulminasi yang unik di kala pandemi Covid-19 tengah melanda dunia. SMP-SMA Berasrama Darul Hikam terbentuk dari 2 unit sekolah dan 2 unit asrama yang sebelumnya telah ada di Majelis Pendidikan Darul Hikam, yakni: SMP Unggulan Darul Hikam (berdiri sejak 1972), SMA Unggulan Darul Hikam (berdiri sejak 1981), Asrama Putra Dago Giri (berdiri sejak 2016), dan Asrama Putri Dago Pakar. Masing-nasing sekolah dikepalai oleh kepala sekolah, masing-masing asrama dikepalai oleh kepala asrama.

Pada saat pandemi Covid-19 terjadi, pembelajaran di sekolah dan asrama berubah total, semua kegiatan beralih menjadi pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring (online), mulai dari Maret 2020 hingga akhir tahun ajaran 2020-2021. Memasuki tahun ajaran 2021-2022 ketika pandemi Covid-19 mulai membaik pemerintah mengizinkan kembali pembelajaran dilakukan secara luring (offline) dengan regulasi yang ketat. SMP Unggulan dan SMA Unggulan Darul Hikam dulunya terdiri dari dua jenis siswa, yakni siswa reguler yang pulang-pergi ke sekolah dari rumah dan siswa asrama yang pulang-pergi ke sekolah dari Asrama Putra Dago Giri dan Asrama Putri Dago Pakar.

Saat siswa diperkenankan bersekolah kembali secara luring, terdapat pengetatan protokol kesehatan dari pemerintah, bahwa siswa yang kembali ke asrama perlu menjalani masa karantina terlebih dahulu dan dibatasi untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari luar asrama. Pada saat itu pihak Majelis Pendidikan Darul Hikam memutuskan untuk memisahkan siswa reguler dengan siswa asrama yang bersekolah di SMP Unggulan dan SMA Unggulan Darul Hikam guna memenuhi regulasi terkait protokol kesehatan. Bagi siswa SMP reguler melakukan pembelajaran di Kampus Dago, siswa SMA reguler di Kampus Supratman, dan siswa asrama SMP-SMA di Kampus Dago Giri.

Setelah sekian waktu pembelajaran berjalan di tengah ketidakpastian kapan situasi pandemi akan berakhir, akhirnya mulai tahun ajaran 2022-2023 diputuskan pembentukan unit baru SMP-SMA Berasrama Darul Hikam yang mengkhususkan diri 100 persen untuk siswa yang berasrama. Asrama Dago Giri dan Asrama Dago Pakar pun akhirnya dilebur untuk berada dalam satu manajemen. Terbentuklah unit dengan area kerja terbesar di lingkungan Majelis Darul Hikam, secara struktural kepala asrama ditiadakan lalu digabung untuk berada dalam otoritas kepala SMP-SMA Berasrama Darul Hikam. Kepala sekolah tak hanya mengepalai sekolah, tapi juga Asrama Dago Giri dan Dago Pakar. Majelis Pendidikan Darul Hikam menetapkan bahwa SMP-SMA Berasrama Darul Hikam merupakan unit yang mengkhususkan dirinya pada keunggulan pengembangan akhlak, al-Qur’an, budaya belajar, dan kepesantrenan.